Contoh Laporan Hasil Stimulasi dan Intervensi



1.    Identitas Anak
Nama Lengkap                   : Kireina  Saiwana Riffa
Nama Panggilan                  : Neng Kirei
Tempat Tanggal Lahir         : Bandung, 14 Oktober 2007
Usia                                   : 3 Tahun 1 bulan
Alamat                               : Jl. Cilimus No 81 Rt 07/06 Bandung
Nama Ayah                        : Wahid
Pekerjaan Ayah                  : Wirasswasta
Nama Ibu                           : Lilis
Pekerjaan Ibu                     : Ibu Rumah Tangga

2.    Permasalahan Anak
Anak tidak dapat duduk tenang pada saat makan.

3.    Tujuan Stimulasi / Intervensi
Tujuan dari stimulasi/intervensi yang dilakukan oleh kelompok kami adalah merubah perilaku anak pada saat makan. Dari anak tidak bisa duduk tenang pada saat makan menjadi anak dapat duduk tenang pada saat makan. 

4.    Target Behavior
Anak dapat duduk tenang pada saat makan dalam waktu 15 menit.

5.    Satuan Ukuran
Satuan ukurannya adalah frekuensi, dihitung berapa kali anak meninggalkan makanannya pada saat setiap kali makan.

6.    Proses Pelaksanaan
a) Lingkungan yang diperlukan
Lingkungan yang diperlukan adalah lingkungan yang mendukung untuk anak dapat makan dengan baik tanpa harus mondar-mandir kesana kemari selain dapat membahayakan anak seperti tersendak, dsb  juga melatih anak disiplin dan menerapkan pola hidup yang sehat dan bersih. Lingkungan yang akan kami gunakan untuk intervensi adalah lingkungan yang disetting secara alami, nyaman dan tenang pada saat anak  makan yaitu dirumah.
b) Pendekatan yang digunakan
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan behavioral, pandangan pendekatan ini  menyatakan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui aspek-aspek dan proses yang dapat diamati. Filosofi pendekatan behavioristik adalah empirisme bahwa perilaku manusia ditentukan oleh lingkungan, bukan oleh faktor hereditas atau genetik. Anggapan dasar behavioristik adalah bahwa perilaku merupakan fungsi dari apa yang terjadi sebelumnya, perilaku tersebut bisa dibentuk, dirubah maupun dihilangkan.
Menurut hasil asesmen yang kami peroleh dengan pendekatan behavioral ini kami bertujuan untuk merubah perilaku anak agar sesuai dengan target yang  ingin dicapai/ diharapkan pada aspek ADL (activity daily living) yaitu pada saat makan dengan menggunakan teknik token economy melalui cara menukar tingkah laku yang diinginkan/dicapai sesuai target behavior dan pemberian reinforcement yang bisa diraba (berupa kupon bergambar) dengan objek atau benda yang disukai atau di inginkan oleh anak yang bersangkutan serta pujian secara verbal. Kemudian funisment yang diberikan kepada anak adalah dengan cara mengambil salah satu token yang telah diperoleh oleh anak.

c) Instrumen/media
Media yang digunakan adalah :
-          Makanan ;
1.Nasi
2. Mie, dan
3. Makanan yang dibentuk/divariasikan.
-          Alat makan,
-          Kupon bergambar

d) Skenario
Fase Baseline (A)
Fase baseline ini adalah hasil asesmen, sebelum anak diberikan intervensi. Perilaku yang muncul adalah  anak tidak dapat duduk tenang pada saat makan (sering meninggalkan makanannya lebih dari 5 kali pada setiap kali makan). Fase baseline ini dilakukan sebanyak 2 kali sesi (1 sesi; 1xPertemuan) kemudian dapat diperoleh data  berapa kali anak meninggalkan makanannya, pada sesi pertama fase baseline ini dilakukan diluar rumah (di lab kampus) dan yang kedua dilakukan di rumah anak yang bersangkutan.

    Fase Intervensi (B)
a.       Sesi 1;
Anak diberi makan sesuai porsinya dengan ditemani oleh ibunya dengan pemberian token, dan dilakkukan di rumah dengan ketentuan sebagai berikut;
(1)   Jika anak dapat duduk tenang sampai selesai pada saat makan anak diberikan 3 token
(2)   Jika anak tidak dapat duduk tenang pada saat makan  (meninggalkan makanannya sebanyak 1-2 kali) anak diberikan 2 token
(3)   Jika anak tidak dapat duduk tenang disaat makan ( meninggalkan makanannya sebanyak 3-4 kali) anak diberikan 1 token
(4)   Jika anak tidak dapat duduk tenang pada saat makan ( meninggalkan makanannya lebih dari 5 kali) anak diberikan funishment dengan cara mengambil 1 token dari jumlah token yang sudah diperoleh
b.      Sesi 2;
Anak diberi makan sesuai porsinya dengan menu makanan yang telah divariasikan bentuknya. Fase ini dilakukan dirumah.
c.       Sesi 3;
Anak diberi makan sesuai porsinya tanpa banyak stimulus disekitarnya yang dapat mengganggu perhatiannya. Dengan menu makanan yang sangat disukai anak dan di tempat yang membuat anak nyaman.

7.   Hasil Pencatatan Data 
Berikut hasil pencatatan data dalam bentuk tabel.
1.      Fase baseline (A)

No
Tanggal
Waktu
Standarisasi waktu
Durasi
Meninggalkan makanan
Keterangan
1
04-10-2010
09.00 WIB
20 menit
17
12 kali
-
2
25-11-2010
16.00 WIB
20 menit
16
9 kali
-



2.      Fase Intervensi (B)

No
Tanggal
Waktu
Standarisasi waktu
Durasi
Meninggalkan makanan
Keterangan
1
07-12-2010
18.30 WIB
20 menit
18
6 kali
-
2
08-12-2010
09.00 WIB
20 menit
20
4 kali
-
3
09-12-2010
19.00 WIB
20 menit
15
0
Dapat duduk tenang

Jadi intervensi yang kami lakukan dapat dikatakan berhasil. Pada target awal waktu keberhasilan anak dapat duduk tenang adalah selama 30 menit namun pada fase intervensi ternyata ketercapaian anak untuk dapat duduk tenang bisa dalam waktu 15 menit dengan setting lingkungan yang tenang, nyaman dengan menu makanan yang disukai anak atau makanan favorit anak.  Itu semua telah tercapai pada intervensi sesi ke tiga.

Grafik Hasil Stimulasi dan Intervensi




2 komentar:


Top